fungsi
keseimbangan
Pengertian
Keseimbangan adalah kemampuan untuk
mempertahankan kesetimbangan
tubuh ketika di tempatkan di
berbagai posisi.
Definisi menurut O’Sullivan,
keseimbangan adalah kemampuan untuk
mempertahankan pusat gravitasi pada
bidang
tumpu terutama ketika saat posisi
tegak. Selain itu menurut Ann Thomson,
keseimbangan adalah kemampuan untuk
mempertahankan tubuh dalam posisi
kesetimbangan maupun dalam keadaan
statik atau dinamik, serta menggunakan
aktivitas otot yang minimal.
Keseimbangan juga bisa diartikan
sebagai kemampuan relatif untuk
mengontrol pusat massa tubuh (center
of mass) atau pusat gravitasi (center of
gravity) terhadap bidang tumpu(base of support).Keseimbangan melibatkan
berbagai gerakan di setiap segmen
tubuh dengan di dukung oleh sistem
muskuloskleletal dan bidang tumpu.
Kemampuan untuk menyeimbangkan massa
tubuh dengan bidang tumpu akan
membuat manusia mampu untuk beraktivitas
secara efektif dan efisien.
Keseimbangan terbagi atas dua
kelompok, yaitu keseimbangan statis :
kemampuan tubuh untuk menjaga
kesetimbangan pada posisi tetap (sewaktu
berdiri dengan satu kaki, berdiri
diatas papan keseimbangan);
keseimbangan
dinamis adalah kemampuan untuk
mempertahankan kesetimbangan ketika
bergerak. Keseimbangan merupakan
interaksi yang kompleks dari
integrasi/interaksi sistem sensorik
(vestibular, visual, dan somatosensorik
termasuk proprioceptor) dan
muskuloskeletal (otot, sendi, dan jar lunak lain) yang
dimodifikasi/diatur dalam otak
(kontrol motorik, sensorik, basal ganglia,
cerebellum, area asosiasi) sebagai
respon terhadap perubahan kondisi internal dan
eksternal. Dipengaruhi juga oleh
faktor lain seperti, usia, motivasi, kognisi,
lingkungan, kelelahan, pengaruh obat
dan pengalaman terdahulu.
.Fisiologi Keseimbangan
Kemampuan tubuh untuk mempertahankan
keseimbangan dan kestabilan
postur oleh aktivitas motorik tidak
dapat dipisahkan dari faktor lingkungan dan
sistem regulasi yang berperan dalam
pembentukan keseimbangan. Tujuan dari
tubuh mempertahankan keseimbangan
adalah : menyanggah tubuh melawan
gravitasi dan faktor eksternal lain,
untuk mempertahankan pusat massa tubuh agar
seimbang dengan bidang tumpu, serta
menstabilisasi bagian tubuh ketika bagian
tubuh lain bergerak.
Aparatus vestibularis terdiri dari
dua set struktur yang terletak di dalam
tulang temporalis dekat koklea yaitu
kanalis semisirkularis dan organ otolit
(sakulus dan utrikulus). Fungsi dari
apparatus vestibularis adalah untuk
memberikan informasi yang penting
untuk sensasi keseimbangan dan untuk
koordinasi gerakan ± gerakan kepala
dengan gerakan mata dan postur tubuh.
Akselerasi atau deselerasi selama
rotasi kepala ke segala arah
menyebabkan pergerakan endolimfe
sehingga kupula ikut bergerak. Selain itu,
adanya Akselerasi atau deselerasi
juga akan menimbulkan endolimfe mengalami
kelembaman dan tertinggal bergerak
ketika kepala mulai berotasi sehingga
endolimfe yang sebidang dengan
gerakan kepala akan bergeser ke arah
berlawanan dengan arah gerakan
kepala ( contoh seperti efek membelok dalam
mobil). Hal ini juga menyebabkan
kupula menjadi condong ke arah berlawanan
dengan arah gerakan kepala dan sel ±
sel rambut di dalam kupula ikut bergerak
bersamaan dengan kupula. Apabila
gerakan kepala berlanjut dalam arah dan
kecepatan yang sama maka endolimfe
yang awalnya diam tidak ikut bergerak
(lembam) akan menyusul gerakan
kepala dan sel rambut ± rambut akan kembali
ke posisi tegak. Ketika kepala
melambat dan berhenti akan terjadi hal sebaliknya.
Sel rambut pada aparatus
vestibularis terdiri dari satu kinosilium dan 20- 50
streosilia. Pada saat streosilia
bergerak searah dengan kinosilium akan
meregangkan tip link , yang
menghubungkan streosilia dengan kinosilium. Tip
link yang teregang akan membuka
saluran ± saluran ion gerbang mekanis di sel ±
sel rambut sehingga akan menyebabkan
Ca2+ dan K+ masuk ke dalam sehingga terjadi depolarisasi sedangkan pada saat
streosilia bergerak berlawanan
arah dengan kinosilium maka tip link
tidak teregang dan saluran-saluran ion
gerbang mekanis di sel-sel rambut
akan tertutup sehingga akan menyebabkan
Ca2+ dan K+ tidak dapat masuk ke
dalam sel sehingga terjadi hiperpolarisasi. Sel
rambut akan bersinaps pada ujung
saraf aferen dan akan masuk ke dalam saraf
vestibular. Saraf ini akan bersatu
dengan saraf koklearis menjadi saraf
vestibulokoklearis dan akan dibawa
ke nukleus vestibularis di batang otak. Dari
nukleus vestibularis akan ke
serebellum untuk pengolahan koordinasi, ke neuron
motorik otot ± otot ekstremitas dan
badan untuk pemeliharaan keseimbangan dan
postur yang diinginkan, ke neuron
motorik otot ± otot mata untuk control gerakan
mata, dan ke SSP untuk persepsi
gerakan dan orientasi.
Pada sakulus dan utrikulus, sel ±
sel rambut di organ otolit ini juga menonjol
ke dalam satu lembar gelatinosa
diatasnya, yang gerakannya menyebabkan
perubahan posisi rambut serta
menimbulkan perubahan potensial di sel tersebut.
Proses ini sama dengan paa kanalis
semisirkularis hanya saja pada sakulus dan
utrikulus terdapat otolith yang
mengakibatkan gerakan akan menjadi lebih
lembam.Utrikulus berfungsi dalam
posisi vertikal dan horizontal sedangkan
sakulus berfungsi dalam kemiringan
kepala menjauhi posisi horizontal.
Komponen-komponen pengontrol
keseimbangan adalah :
1)
Sistem informasi sensoris
Sistem informasi sensoris meliputi
visual, vestibular, dan somatosensoris.
a. Visual
Visual memegang peran penting dalam
sistem sensoris. Cratty &
Martin (1969) menyatakan bahwa
keseimbangan akan terus
berkembang sesuai umur, mata akan
membantu agar tetap fokus pada
titik utama untuk mempertahankan
keseimbangan, dan sebagai monitor
tubuh selama melakukan gerak statik
atau dinamik. Penglihatan juga
merupakan sumber utama informasi
tentang lingkungan dan tempat
kita berada, penglihatan memegang
peran penting untuk mengidentifikasi dan mengatur jarak gerak sesuai
lingkungan tempat
kita berada. Penglihatan muncul
ketika mata menerima sinar yang
berasal dari obyek sesuai jarak
pandang.
Dengan informasi visual, maka tubuh
dapat menyesuaikan atau
bereaksi terhadap perubahan bidang
pada lingkungan aktivitas
sehingga memberikan kerja otot yang
sinergis untuk mempertahankan
keseimbangan tubuh.
b. Sistem vestibular
Komponen vestibular merupakan sistem
sensoris yang berfungsi
penting dalam keseimbangan, kontrol
kepala, dan gerak bola mata.
Reseptor sensoris vestibular berada
di dalam telinga. Reseptor pada
sistem vestibular meliputi kanalis
semisirkularis, utrikulus, serta
sakulus. Reseptor dari sistem
sensoris ini disebut dengan sistem
labyrinthine. Sistem labyrinthine
mendeteksi perubahan posisi kepala
dan percepatan perubahan sudut.
Melalui refleks vestibulo-occular,
mereka mengontrol gerak mata,
terutama ketika melihat obyek yang
bergerak. Mereka meneruskan pesan
melalui saraf kranialis VIII ke
nukleus vestibular yang berlokasi di
batang otak. Beberapa stimulus
tidak menuju nukleus vestibular
tetapi ke serebelum, formatio
retikularis, thalamus dan korteks
serebri.
Nukleus vestibular menerima masukan
(input) dari reseptor
labyrinth, retikular formasi, dan
serebelum. Keluaran (output) dari
nukleus vestibular menuju ke motor
neuron melalui medula spinalis,
terutama ke motor neuron yang
menginervasi otot-otot proksimal,
kumparan otot pada leher dan
otot-otot punggung (otot-otot postural).
Sistem vestibular bereaksi sangat
cepat sehingga membantu
mempertahankan keseimbangan tubuh
dengan mengontrol otot-otot
postural
c. Somatosensoris
Sistem somatosensoris terdiri dari
taktil atau proprioseptif serta
persepsi-kognitif. Informasi
propriosepsi disalurkan ke otak melalui
kolumna dorsalis medula spinalis.
Sebagian besar masukan (input)
proprioseptif menuju serebelum,
tetapi ada pula yang menuju ke
korteks serebri melalui lemniskus
medialis dan talamus.
Kesadaran akan posisi berbagai
bagian tubuh dalam ruang
sebagian bergantung pada impuls yang
datang dari alat indra dalam
dan sekitar sendi. Alat indra
tersebut adalah ujung-ujung saraf yang
beradaptasi lambat di sinovia dan
ligamentum. Impuls dari alat indra
ini dari reseptor raba di kulit dan
jaringan lain , serta otot di proses di
korteks menjadi kesadaran akan
posisi tubuh dalam ruang.
2) Respon otot-otot postural yang sinergis (Postural muscles
response synergies)
Respon otot-otot postural yang
sinergis mengarah pada waktu
dan jarak dari aktivitas kelompok
otot yang diperlukan untuk
mempertahankan keseimbangan dan
kontrol postur. Beberapa
kelompok otot baik pada ekstremitas
atas maupun bawah berfungsi
mempertahankan postur saat berdiri
tegak serta mengatur
keseimbangan tubuh dalam berbagai
gerakan. Keseimbangan pada
tubuh dalam berbagai posisi hanya
akan dimungkinkan jika respon dari
otot-otot postural bekerja secara
sinergi sebagai reaksi dari perubahan
posisi, titik tumpu, gaya gravitasi,
dan aligment tubuh.
Kerja otot yang sinergi berarti
bahwa adanya respon yang tepat
(kecepatan dan kekuatan) suatu otot
terhadap otot yang lainnya dalam
melakukan fungsi gerak tertentu.
3) Kekuatan otot (Muscle Strength)
Kekuatan otot umumnya diperlukan
dalam melakukan aktivitas.
Semua gerakan yang dihasilkan merupakan
hasil dari adanya
peningkatan tegangan otot sebagai
respon motorik
Kekuatan otot dapat digambarkan
sebagai kemampuan otot
menahan beban baik berupa beban
eksternal (eksternal force) maupun
beban internal (internal
force). Kekuatan otot sangat berhubungan
dengan sistem neuromuskuler yaitu
seberapa besar kemampuan sistem
saraf mengaktifasi otot untuk
melakukan kontraksi. Sehingga semakin
banyak serabut otot yang
teraktifasi, maka semakin besar pula
kekuatan yang dihasilkan otot
tersebut.
Kekuatan otot dari kaki, lutut serta
pinggul harus adekuat untuk
mempertahankan keseimbangan tubuh
saat adanya gaya dari luar.
Kekuatan otot tersebut berhubungan
langsung dengan kemampuan otot
untuk melawan gaya garvitasi serta
beban eksternal lainnya yang
secara terus menerus mempengaruhi
posisi tubuh.
4) Adaptive systems
Kemampuan adaptasi akan memodifikasi
input sensoris dan
keluaran motorik (output) ketika
terjadi perubahan tempat sesuai
dengan karakteristik lingkungan.
5) Lingkup gerak sendi
(Joint range of motion)
Kemampuan sendi untuk membantu gerak
tubuh dan
mengarahkan gerakan terutama saat
gerakan yang memerlukan
keseimbangan yang tinggi.
a.Faktor-faktor yang mempengaruhi
keseimbangan
1) Pusat gravitasi
(Center of Gravity-COG)
Pusat gravitasi terdapat pada semua
obyek, pada benda, pusat
gravitasi terletak tepat di tengah
benda tersebut. Pusat gravitasi adalah
titik utama pada tubuh yang akan
mendistribusikan massa tubuh secara
merata. Bila tubuh selalu ditopang
oleh titik ini, maka tubuh dalam
1 komentar:
izin ya kak
Posting Komentar